Berita

SOLO – Borneo FC Samarinda kembali gagal mematahkan tradisi buruk kalah di final Piala Presiden. Pada final untuk ketiga kalinya melawan Arema FC, skuat Pesut Etam kembali harus menelan kekalahan lewat adu penalti dengan skor 5-6. 

Pada final Piala Presiden 2024 yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, Minggu (4/8) malam, Borneo FC sebenarnya mampu menahan imbang Singo Edan 1-1 di waktu normal.

Namun kemudian pada adu tendangan penalti, Borneo FC kurang beruntung. Tendangan Ronaldo Rodrigues berhasil diantisipasi oleh kiper Arema FC, Lucas Frigeri.

Hasil ini membuat Borneo FC gagal memecahkan kebuntuan setelah di final Piala Presiden 2017 dan 2022 juga harus takluk dari Arema FC.

“Laga berjalan menarik dan sengit. Terpenting adalah Borneo FC ingin lebih baik lagi dibanding hari ini untuk ke depannya. Saya tetap bangga pada pemain tim kami,” kata pelatih Borneo FC, Pieter Huistra usai laga. 

Bukan tanpa alasan jika pelatih asal Belanda itu tetap memberikan acungan jempolnya pada Stefano Lilipaly dkk. 

“Kami belum terkalahkan di pra musim ini (dalam waktu normal) meski akhirnya harus kalah adu penalti dari Arema. Makin hari makin progres dan kita siap untuk musim kompetisi berikutnya,” ucap Huistra lagi.

Yang pasti, keberadaan Piala Presiden 2024 sebagai ajang pra musim dinilainya sebagai hal yang positif. “Adanya Piala Presiden ini sangat membantu tim dan kita sudah latihan dan progres pemain kita juga bagus di Piala Presiden ini,” tegas Huistra.

Dan musim 2024/25 ini, Borneo FC sebagai juara Regular Series BRI Liga 1 2023/24 juga berhak atas tiket berlaga di ASEAN Club Championship 2024 yang akan segera bergulir. 

“Bagaimana caranya kini pemain dalam kondisi fit untuk ajang klub se-Asia Tenggara ini. Karena ini sangat bagus untuk pengalaman bermain pemain dan juga tim. Karena kita akan bertemu dengan tim-tim dari beberapa negara dan kita tentu ingin hasil terbaik,” pungkasnya.